Muliakanlah Dirimu Dengan Mengagungkan Agamamu

20121029_162115

Dalam mengarungi samudra kehidupan ini, manusia memiliki prinsip dasar hidup yang berbeda-beda. Setiap orang berpegang teguh dengan norma-norma yang telah diatur dan ditata oleh setiap kelompok masing-masing. Jika ada kelompok yang mengejek atau menghina aturan yang lain, maka mereka tidak terima dan membalas lebih dari sekedar ejekan atau hinaan. Wajar saja jika gesekan antara satu sama lain terkadang tak dapat dihindarkan. Hingga akhirnya dapat berwujud permusuhan, saling benci, saling melecehkan, bahkan bisa berbuntut kepada perkelahian dan pembunuhan. Itulah manusia yang memiliki sifat enggan direndahkan dan selalu ingin lebih tinggi dan lebih kuat dari yang lainnya.

Ketika mereka begitu perhatian dengan prinsip dasar hidup masing-masing, tenggelam dengan norma-normanya dan menjunjung tinggi segala aturan adat-istiadat, ternyata mereka lupa atau bahkan sengaja melupakan sebuah aturan yang jauh lebih berhak untuk dipegang dan diikuti dari pada semua aturan yang ada, yaitu aturan agama. Sebuah aturan yang berbuah kedamaian. Sebuah prinsip yang menerangi manusia dari gelap-gulitanya ketidaktahuan menuju terangnya cahaya ilmu. Sebuah syariat sempurna yang mengajak kita untuk berfikir bahwa setiap manusia telah diciptakan sama oleh Rabb alam semesta. Meskipun daerah, suku dan warna kulit saling berbeda. Tidak ada nilai lebih bagi hamba di sisi-Nya melainkan dengan ketakwaan dan keimanan. Inilah Islam, satu-satunya agama yang diterima di sisi Allah Yang Maha Kuasa.

Islam mengajarkan kepada kita bagaimana menghormati sesama. Terlebih lagi, bagaimana kita menghormati dan beribadah kepada Allah sesuai tuntunan dan syariat-Nya. Dan juga, bagaimana kita menghormati dan memuliakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah mewariskan kepada umat ini ilmu agama yang melimpah ruah. Sebanyak apa yang telah kita ambil, sisanya masih jauh lebih banyak lagi.

Maka itu, wajib bagi kita untuk taat kepada Allah dan rasul-Nya, tunduk dan patuh kepada aturan-Nya, bukan aturan manusia yang berupa adat-istiadat yang banyak menyelisihi aturan agama. Apabila sejalan dengan agama maka tidak mengapa kita mengambilnya. Namun jika bertolak-belakang, tentu wajib bagi kita untuk menomorsatukan syariat agama dan membuang jauh-jauh segala aturan yang menyelisihinya.

Janganlah kita sengaja mengolok-olok dan melecehkan syariat Islam, mengatakan bahwa agama tidak layak lagi diterapkan di tengah-tengah masyarakat modern, atau mencibir seraya berkata: “Agama akan menjadikan umat ini semakin mundur dan terus mundur.”

Sungguh benar, ketika seorang menghidupkan agama Islam maka dia akan semakin mundur. Namun ia mundur menjauh dari api neraka dan mendekat ke surga. Lantas, adakah kehidupan yang lebih kita damba-dambakan dari kehidupan hakiki di dalam surga? Adakah cita-cita dan kemenangan yang lebih tinggi darinya? Setiap orang berakal pasti memiliki asa, dan asa termulia seorang muslim adalah surga Rabb alam semesta.

Sebaliknya, orang-orang yang mengklaim diri mereka maju dan tidak mau menyentuh nilai-nilai agama atau membatasinya ketika berada di tempat ibadah (masjid) saja, kemanakah sebenarnya mereka maju?! Apa sebenarnya definisi “maju” versi mereka?! Tidaklah orang-orang tersebut semakin “maju”, melainkan mereka akan kian jauh dari agama dan surga. Pintu-pintu kesesatan di hadapan mereka kian melebar. Hati-hati mereka bak di neraka, panas dan kering kerontang dari siraman sejuknya embun agama, meskipun mereka hidup mewah, harta melimpah ruah, hingga seakan-akan dunia seisinya berada dalam genggaman mereka.

Sadar atau tidak, mereka telah begitu jauh dari ajaran agama. Mereka telah menyalahi tuntunan Islam, mencampakkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang membawa keberkahan bagi siapa saja yang menghidupkannya. Mereka pun telah bermaksiat kepada Allah yang telah menciptakan mereka dan memudahkan segala jalan untuk mendapatkan kenikmatan dunia. Kita hanya bisa berdoa, semoga hidayah Allah segera menyapa mereka selama hayat masih dikandung badan.

Saudaraku, agungkanlah Allah! Teladanilah Rasulullah! Muliakanlah dirimu dengan mengagungkan agamamu! Raihlah indahnya kehidupan kekal di surga dengan senantiasa meniti syariat-Nya! Muliakanlah Allah, niscaya Dia memuliakan dirimu.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *