Meski Tak Bisa Seperti Mereka

Ada sebuah hadis yang sangat menarik untuk dibaca, direnungi dan diamalkan. Sebuah hadis yang paling disenangi oleh Sahabat mulia Anas bin Malik radhiyaAllahu anhu.

Berikut lafal hadis tersebut:

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ السَّاعَةِ فَقَالَ: مَتَى السَّاعَةُ؟ قَالَ: وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا؟ قَالَ: لَا شَيْءَ، إِلَّا أَنِّيْ أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُوْلَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَقَالَ: أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

قَالَ أَنَسٌ: فَمَا فَرِحْنَا بِشَيْءٍ فَرَحَنَا بِقَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

قَالَ أَنَسٌ: فَأَنَا أُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَأَرْجُوْ أَنْ أَكُوْنَ مَعَهُمْ بِحُبِّي إِيَّاهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلْ بِمِثْلِ أَعْمَالِهِمْ

Dari Anas radhiyaAllahu anhu, bahwasanya ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam tentang hari kiamat, ia berkata: “Kapan hari kiamat?” Nabi balik bertanya: “Apa yang telah engkau siapkan untuknya?” Orang itu menjawab: “Tidak ada selain aku cinta Allah dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam. Lalu beliau bersabda: “Engkau akan bersama orang yang engkau cintai.”

Anas berkata: “Kami tidak pernah merasa gembira melebihi kegembiraan kami dengan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam: “Engkau akan bersama orang yang engkau cintai.”

Anas melanjutkan: “Maka itu aku mencintai Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar, dan aku berharap kelak bersama mereka karena kecintaanku kepada mereka, meski aku tidak bisa beramal seperti amalan-amalan mereka.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Aku (penulis) pun berkata:

  • Aku pun mencintai Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar serta sahabat lainnya. Aku berusaha mengamalkan petunjuk beliau dalam kehidupan sehari-hari –semoga Allah memberikan taufik dan kemudahan-, meski aku tidak bisa beramal seperti mereka.
  • Aku mencintai Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad. Aku juga mencintai Ibnul Mubarak, az-Zuhdi, al-Hasan al-Bashri, Said bin Musayyib dan para tabiin serta tabiut tabiin.
  • Aku juga mencintai Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, Ibnu Katsir, Ibnu Hajar, adz-Dzahabi, an-Nawawi dan ulama-ulama lainnya.
  • Aku juga mencintai Syaikh Bin Baz, Syaikh al-Albani, Syaikh al-Utsaimin dan para ulama yang telah wafat mendahului kita.
  • Aku pun mencintai Syaikh Saleh al-Fauzan, Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad dan Putranya, Syaikh Saleh al-‘Ushoimi, Syaikh Ali al-Halabi, Syaikh Masyhur Alu Salman dan para ulama lainnya yang masih hidup.

Aku mencintai mereka semua, meski amalanku tidak seperti mereka, dengan harapan semoga Allah mengumpulkan diriku bersama mereka semua kelak  di surga.

Semoga kita diberi kecintaan sejati kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Semoga kita dimudahkan untuk mengikuti jejak beliau meski kita tidak bisa beramal sebagaimana beliau. Allahumma aamiin.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *