Janganlah anda berharap hidup lama.
Jangan pula berharap anda dipanjangkan umurnya.
Berharaplah, agar umur anda diberkahi, bisa diisi dengan sesuatu yang berarti, baik di dunia atau di akhirat nanti.
Bila diberi umur panjang yang diberkahi, inilah yang terbaik dan banyak dinanti.
Seorang penyair berkata:
الْمَرْءُ يَأْمُلُ أَنْ يَعِيْشَ وَطُوْلُ عَيْشٍ قَدْ يَضُرُّهُ
تَفْنَى بَشَاشَتُهُ وَيَبْقَى بَعْدَ حُلْوِ الْعَيْشِ مُرُّهُ
وَتَخُوْنُهُ اْلأَيَّامُ حَتَّى لاَ يَرَى شَيْئاً يَسُرُّهُ
Seorang berharap untuk terus hidup, namun lamanya hidup terkadang menyakitinya
Hingga hilang keceriaannya, setelah manisnya hidup yang tersisa hanyalah pahitnya
Hari-hari berkhianat padanya, hingga tak melihat ada suatu yang membahagiakannya
—————————————————————————
عَنْ أَبِيْ بَكْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ؟ قَالَ: مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ. قَالَ: فَأَيُّ النَّاسِ شَرٌّ؟ قَالَ: مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ.
Dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya ada seorang sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, seperti apakah manusia yang paling baik? Beliau menjawab: “Yang panjang umurnya dan baik amalannya.” Ia bertanya kembali: Lalu, seperti apakah manusia yang paling buruk? “Yang panjang umurnya namun buruk amalannya,” jawab beliau.
(Hadis shahih riwayat at-Tirmidzi, at-Tabrani, al-Hakim, dll.)