Di antara fase kehidupan yang pasti akan dilewati oleh setiap insan yang bernyawa adalah kehidupan di alam kubur. Beriman akan adanya alam kubur termasuk iman kepada hari akhir. Maka sangat penting bagi setiap muslim untuk mempelajari dan mendalami hal-hal yang berkaitan dengannya. Darinya diharapkan ia semakin bertambah keimanannya, dan agar senantiasa memohon rahmat Allah dan dihindarkan dari azab-Nya.
Pada tulisan singkat kali ini, akan diketengahkan gambaran mukmin dan kafir (fajir) sesaat sebelum meninggal dunia hingga berada di alam barzakh. Semua gambaran tersebut diambil dari beberapa hadis –insyaAllah akan kami bawakan pada makalah berikutnya- yang telah dikumpulkan dengan lengkap redaksi periwayatannya oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah di dalam kitabnya Ahkam al-Janaa-iz, halaman 198-202, nomor 105. Hadis tersebut diriwayatkan oleh banyak ulama di antaranya adalah Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim, ath-Thayalisi dan beberapa ulama lainnya. Berikut gambaran rinci mukmin dan kafir (fajir) dari beberapa hadis tersebut. Semoga bermanfaat.
Gambaran Mukmin Menuju Alam Barzakh
(1). Disambut para malaikat berwajah putih bersinar laksana matahari.
(2). Disiapkan kafan dan wewangian dari surga.
(3). Ketika mencabut nyawanya, malaikat maut berkata: “Wahai jiwa yang tenteram, keluarlah menuju ampunan dan keridaan dari Allah.
(4). Ruhnya keluar bagaikan air yang menetes dari mulut teko (dengan sangat mudah).
(5). Ketika ruhnya keluar, didoakan kebaikan oleh setiap malaikat yang ada di antara langit dan bumi dan yang ada di bumi.
(6). Dibukakan pintu-pintu langit baginya.
(7). Setiap penjaga pintu langit dari kalangan malaikat berharap agar ruh baik tersebut naik melalui mereka.
(8). Keluar dari ruhnya bau harum paling wangi yang pernah ada di muka bumi.
(9). Setiap melewati kumpulan malaikat mereka bertanya, “Ruh baik siapakah ini?”
(10). Dia dipanggil dengan nama terbaik yang ia dipanggil dengannya di dunia.
(11). Setiap malaikat terdekat dari setiap penunggu langit mengiringi ruhnya hingga langit ke tujuh.
(12). Amalannya dimasukkan ke catatan amal ‘illiyyiin.
(13). Ketika ditanya fitnah kubur, “Siapa Rabb-mu, apa agamamu, siapa nabimu, dan apa amalanmu?” ia dapat menjawab dengan lancar.
(14). Allah memberikan keteguhan dan ketetapan baginya, sehingga ia dapat menjawabnya dengan mudah dan lancar.
(15). Dia disebut “Jujur dan benar” oleh Allah.
(16). Diberikan hamparan karpet dan pakaian dari surga.
(17). Dibukakan baginya sebuah pintu surga sehingga ia merasakan wangi dan segarnya surga.
(18). Kuburnya dilapangkan sejauh mata memandang.
(19). Amal salehnya berupa lelaki rupawan, berpakaian bagus, dan berbau harum.
(20). Amal salehnya menyambutnya dengan ucapan, “Bergembiralah dengan kabar yang menyenangkanmu, berbahagialah dengan keridaan dari Allah dan surga yang di dalamnya ada kenikmatan abadi.”
(21). Amal salehnya juga akan berkata kepadanya, “Demi Allah, tidaklah aku tahu melainkan engkau bersegera melaksanakan ketaatan kepada Allah dan jauh dari bermaksiat kepada-Nya.”
(22). Amal salehnya berterima kasih kepadanya seraya berkata, “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan. ”
(23). Dijanjikan surga baginya hingga ia tidak sabar dengan datangnya hari kiamat.
(24). Ia berharap bisa kembali bertemu keluarga dan hartanya di akhirat.
(25). Dia diperintahkan untuk tenang menunggu datangnya hari kiamat.
Gambaran Kafir (Fajir) Menuju Alam Barzakh
(1). Disambut para malaikat yang keras lagi kasar dengan wajah hitam legam.
(2). Disiapkan kain kafan penuh duri dari neraka.
(3). Ketika mencabut nyawanya, malaikat maut berucap: “Wahai jiwa yang buruk, keluarlah engkau menuju murka dan marah Allah.”
(4). Ruhnya bertebaran ke seluruh jasadnya. Ketika dicabut, seperti mencabut besi bercabang dari kain wol basah (sangat sulit). Seketika itu, bercucuranlah keringat.
(5). Ketika ruhnya keluar, dilaknat oleh setiap malaikat yang ada di antara langit dan bumi dan yang ada di bumi.
(6). Pintu-pintu langit ditutup baginya.
(7). Setiap penjaga pintu langit dari kalangan malaikat berharap agar ruhnya tidak naik melalui mereka.
(8). Keluar dari ruhnya bau busuk yang paling menyengat yang ada di muka bumi.
(9). Setiap melewati kumpulan malaikat mereka bertanya, “Ruh buruk siapakah ini?”
(10). Dia dipanggil dengan nama terburuk yang ia dipanggil dengannya di dunia.
(11). Ketika ruhnya naik sampai langit dunia dan minta dibukakan pintu langit ternyata tidak dibukakan baginya.
(12). Amalannya dimasukkan ke catatan amal di Sijjiin di kerak bumi.
(13). Ruhnya dikembalikan ke jasadnya dengan cara dilempar dari langit dengan keras.
(14). Ketika mendapat fitnah kubur dengan pertanyaan, “Siapa Rabb-mu, apa agamamu, siapa nabimu” dia tidak bisa menjawab, dia malah berkata: “Haah, haah, saya tidak tahu.”
(15). Ketika disampaikan bahwa nabinya adalah Muhammad, dia pun berucap: “Haah, haah, saya tidak tahu, saya hanya mendengar orang-orang berkata seperti itu.
(16). Dikatakan kepadanya, “Engkau tidak mau tahu, engkau tidak mau membaca,” juga “Dia telah berdusta.”
(17). Dihamparkan baginya karpet dari neraka.
(18). Dibukakan baginya pintu menuju neraka, sehingga ia merasakan udara dan hawa panasnya.
(19). Kuburnya disempitkan hingga tulang belulangnya patah.
(20). Amal buruknya berupa lelaki buruk rupa, jelek pakaiannya, dan busuk baunya.
(21). Amal buruknya berkata kepadanya, “Bergembiralah dengan kabar burukmu, ini adalah hari yang telah dijanjikan kepadamu.”
(22). Ia juga akan berkata kepadanya, “Demi Allah, tidaklah aku tahu kecuali engkau lambat dalam menaati Allah dan cepat dalam bermaksiat.”
(23). Ia juga akan berterima kasih kepadanya seraya berkata: “Semoga Allah membalasmu dengan keburukan.”
(24). Didatangkan kepadanya malaikat buta, tuli dan bisu dengan membawa godam sangat besar, sekiranya digunakan untuk memukul gunung niscaya akan hancur lebur jadi debu.
(25). Ia dipukul dengan godam itu lalu hancur lebur bak debu.
(26). Lalu ia akan dikembalikan seperti semula dan dipukul untuk kedua kali.
(27). Ketika dipukul yang kedua, ia menjerit dengan jeritan yang dapat di dengar oleh seluruh makhluk di sekitarnya kecuali jin dan manusia.
(28). Dibukakan baginya pintu menuju neraka dan dihamparkan karpet darinya.
(29). Ia berharap seraya berkata: “Ya Rabb, janganlah Engkau tegakkan hari kiamat.”
Demikianlah dua gambaran yang bersebrangan antara seorang mukmin dan kafir (fajir), semoga menjadi nasihat bagi kita dan dapat mengingatkan diri kita bahwa kelak kita semua akan mengalami salah satu dari dua gambaran tersebut. Namun, ketika sudah berada di sana kita tidak dapat memilih, pilihan kita adalah tergantung amalan kita ketika di dunia. Maka itu, segeralah memilih dengan bijak, sebelum pilihan terburuk diberikan kepada kita. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.
Kalisari, 08 al-Muharrom 1435 H/12 November 2013
Abu Musa al-Atsari