Ada beberapa hadis tidak sahih seputar bulan Ramadhan dan puasa yang banyak tersebar di tengah kita kaum muslimin. Di bawah ini beberapa di antaranya:
PERTAMA: Doa Ketika Memasuki Bulan Rajab, Sya’ban Dan Ramadhan
كَانَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَان وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Dahulu apabila masuk bulan Rajab Nabi berdoa: Ya Allah, berikanlah keberkahan bagi kami pada bulan Rajab dan Sya’ban serta pertemukanlah kami dengan Ramadhan. (Riwayat Ibnu Asakir dari Anas bin Malik)
Lihat: Dha’iful Jami` hlm. 637, no. 4395 dan al-Misykat: 1369.
Syaikh al-Albani berkata: Dha’if (lemah).
KEDUA: Ramadhan Bulan Rahmat, Ampunan dan Pembebasan Dari Api Neraka
….. وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
…. Ramadhan adalah bulan yang awalnya merupakan rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya merupakan pembebasan dari api neraka. (Riwayat Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya (1887), al-Wahidi dalam al-Wasith, dll.)
Lihat: adh-Dha’ifah, no. 1569 dan Dha’if al-Jami’ (2135)
Di adh-Dha’ifah Syaikh al-Albani berkata: Munkar. Dan di Dha’if al-Jami’ berkata: Dha’if jiddan (sangat lemah).
KETIGA: Puasa Untuk Kesehatan
صُوْمُوْا تَصِحُّوْا
Berpuasalah, niscaya kalian sehat. (Riwayat Ibnu Sunni dan Abu Nu’aim dari Abu Hurairah)
Lihat: Dhaiful Jami’, no. 3504. Adh-Dha’ifah, no. 253.
Syaikh al-Albani menjelasan: Dha’if (lemah).
KEEMPAT: Tidurnya Orang Puasa Adalah Ibadah
الصَّائِمُ فِي عِبَادَةٍ وَإِنْ كَانَ رَاقِدًا عَلَى فِرَاشِهِ
Orang yang berpuasa dalam keadaan beribadah meskipun ia tidur di atas kasurnya. (Riwayat Tamam)
Lihat: adh-Dhaifah, no 653.
Syaikh al-Albani mengatakan: Dha’if (lemah).
Hadis lain semakna:
الصَّائِمُ فِي عِبَادَةٍ وَإِنْ كَانَ نَائِمًا عَلَى فِرَاشِهِ
Orang yang berpuasa dalam keadaan beribadah meskipun ia tidur di atas kasurnya. (Riwayat ad-Dailami)
Lihat: Dha’iful Jami’: 3530.
Syaikh al-Albani mengatakan: Dha’if (lemah).
Hadis lain lagi semakna:
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصَمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ
Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amalannya dilipatgandakan, doanya dikabulkan dan dosanya diampuni. (Riwayat al-Baihaqi)
Lihat: adh-Dhaifah: no. 4696. Dhaiful jami’, no. 5972.
Syaikh al-Albani mengatakan: Dha’if (lemah).
Semoga Allah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada kita. Semoga ulasan singkat ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.