“Dan tetaplah memberikan peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin, (QS. adz-Dzaariyaat: 54).”
Mari kita terus memberi nasihat, sebab nasihat sangat bermanfaat bagi orang yang beriman. Begitu banyak nasihat yang telah disampaikan generasi pendahulu yang begitu antusias dalam menuntut ilmu dan beramal. Begitu banyak wasiat mereka, diantaranya sebagaimana yang disampaikan oleh Ibnu Katsir rahimahullah ketika menafsirkan ayat terakhir dari surat al-Baqarah.
Beliau rahimahullah berkata:
قَالُوْا: إِنَّ الْمُذْنِبَ مُحْتَاجٌ إِلَى ثَلَاثَةِ أَشْيَاءَ: أَنْ يَعْفُوَ اللَّهُ عَنْهُ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ، وَأَنْ يَسْتُرَهُ عَنْ عِبَادِهِ فَلَا يَفْضَحُهُ بِهِ بَيْنَهُمْ، وَأَنْ يَعْصِمَهُ فَلَا يُوْقِعُهُ فِي نَظِيْرِهِ
Para ulama menuturkan: Sesungguhnya seorang pendosa butuh kepada tiga hal:
(1). Ia butuh Allah mengampuni dosa yang ada antara dirinya dengan-Nya
(2). Ia butuh Allah menutupi dosanya itu dari pandangan para hamba-Nya, sehingga Allah tidak menguak dosanya di tengah-tengah mereka
(3). Dan ia butuh Allah memberikan penjagaan kepadanya, sehingga ia tidak dijerumuskan kepada perbuatan semisalnya.
Oleh karena itu, bila seorang hamba berdosa, hendaknya:
(1). Ia segera bertaubat dan beristighfar kepada Allah ta’ala, semoga Allah mengampuni dan memaafkannya.
(2). Ia menutupi dan menyembunyikan perbuatan dosanya itu, tidak ia diceritakan kepada siapapun juga.
(3). Dan hendaknya dia memohon kepada Allah ta’ala agar diberi penjagaan dari godaan setan terkutuk yang akan terus berusaha menjerumuskan dirinya ke dalam kemaksiatan yang sama atau yang lainnya.
Semoga Allah mengampuni dosa kita, menutupinya dari pandangan manusia dan menjaga kita dari melakukan larangan-larangan-Nya.